Dear God, thank You for loving me. Amen!

Dear God, thank You for loving me. Amen!
Perempuan dari Timur Indonesia

Selasa, 14 Januari 2014

“Tuhan menyentuh hatiku lewat foto-foto itu”.

“Tuhan menyentuh hatiku lewat foto-foto itu”.
13 Januari 2014

Aku menangis tersedu-sedu diatas tempat tidur sembari mengatupkan kedua tanganku menghadap ke meja doa tempat patung Bunda Maria dan Salib Yesus diletakkan. Hancur hatiku mendapati kenangan masa lalu tentang sikap dan perilaku yang tidak baik, kehidupan yang harusnya aku syukuri. Sungguh malu aku dihadapan Tuhan saat itu, sangat malu karena ketidaksucian diriku dihadapanNya. Tangis pecah dan aku benar-benar terharu sebelumnya melihat foto-foto Paus Fransiskus yang begitu luar biasa di majalah Catholic. Aku merasakan segenap darahku berhenti mengalir dan kurasakan adanya kekuatan gaib yang menyusuri tubuhku dan aku mendapati diriku dalam keadaan penuh noda dosa. Aku tak layak dihadapan Tuhan, aku tidak pantas. Dengan segala ketakutanku, aku berdoa padaNya. Sungguh, aku begitu ingin berubah menjadi lebih baik. Aku disentuh oleh Tuhan lewat foto-foto itu, dan baru kusadari bahwa Tuhan telah memberikanku 21 tahun kehidupan yang sangat luar biasa dan aku telah menyia-nyiakannya. Aku mendapati diriku dalam keadaan menangis kedua tangan menutupi mukaku. Oh Tuhan, ampunilah aku. Aku begitu malu datang padaMu, Tuhan. Harusnya aku mensyukuri pemberianMu yang cuma-cuma itu, Tuhan. Betapa besar kasih Tuhan, aku ingin merubah diriku menjadi lebih baik. Aku, yang bangga lahir dari rahim Gereja Katolik, aku ingin meneladani Yesus, Putra Allah. Aku ingin kembali padaNya, kepada Bapa, Pemberi Kehidupan. Aku ingin melakukan hal-hal baik yang sering kulakukan dulu, yang telah hilang seiring dengan pergaulan bebasku. Oh Tuhan, terimalah diriku yang hina ini. Satu keinginanku, mencium tangan hambaMu, Paus Fransiskus, entah kapan. Terimakasih Tuhan, kumencintaiMu selalu.


Tidak ada komentar: