Kalau saja aku bisa memahami sedikit saja inginku, mungkin kecemburuan tingkat tinggi bisa melumpuhkan otak kecilku.
Cemburu akan terbentuk karena ingin memiliki seseorang dengan utuh. Ya. Aku menginginkanmu dengan utuh, sepertinya hanya aku yang boleh menjadi milikmu. Bodoh! Itu pemikiranku, mungkin.
Namun, aku harus bangun dari mimpi indahku dan membenturkan kepala ini ke tembok sebanyak mungkin agar tersadar dari tidur panjang yang melelahkan itu. Berlari dan mendapatimu adalah hal konyol yang tidak akan pernah terjadi, sekalipun dunia kiamat, pasti.
Cemburu itu bukan hak-ku. Bahkan, aku tak pantas mendapatkan, memegang, memakai, sesuatu yang disebut cemburu. Dan atas dasar apa aku harus mencemburuimu? Ada yang mengatakan itu Ce Ii eN Te Aa. Buta.
CINTA sesuatu bagiku yang harus aku jauhi. Cinta bagiku adalah kebohongan (Amor es Mentira).Ketika setitik saja kau merasakan cinta, pelan-pelan darahmu menjadi serasa mengalir dengan kencang; nadimu berdenyut dengan cepat; bayangkan detak jantungmu yang mulai tak beraturan (sama halnya dengan orang yang sudah mau mati karena penyakit jantung), dan pada akhirnya kamu mendapati dirimu disana, dengan airmata yang menetes. Menyakitkan.
Orang mengatakan cinta itu indah. Ya. Bukankah semua kita boleh berpendapat karena kita melalui sesuatu yang disebut 'Pengalaman' ?
Ketika kamu membuka sisi-sisi kosong jemarimu dan memaksaku harus memasuki jari-jariku disela-selanya, aku mendapati suatu kebohongan besar ada didalamnya. Dan kita telah berada disudut jurang yang harus kita lalui.
Cinta, cemburu, itu semua bukan hak-ku. Sekali lagi, itu bukan milikku. Kekosongan diriku terlalu tidak pantas disejajarkan dengan keindahan dirimu yang terbaris rapi dari tata caramu, tingkahmu, semua hal itu. Dan aku, harus tetap disini, mengatakan berulang-ulang bahwa ini bukanlah cinta. Karena cinta itu adalah suatu kebohongan, oleh karena itu tidak akan pernah harus terjalin.
Ketika kita melukiskan garis-garis kesalahan diatas kertas putih itu, jangan sekali-kali menoleh ke belakang lagi. Kita dibatasi oleh kata 'antara' yang tidak akan pernah bisa kita hilangkan. Karena aku dan kamu, kita, berada di-antara- kebohongan tiap sisi mata kita.
Sabtu, 26 Juli 2014, #mulutmanisku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar