7 April 2015, dalam sendu jiwaku.
Aku mencintaimu dengan segenap hatiku.
Tak terpikirkan segalanya begini.
Aku salah menilai; cinta terlalu datar jika dipahami hanya sebelah mata.
Airmataku mulai menetes.
Aku masih mencintaimu.
Saat aku sadari kehidupan ini terlalu berat untuk kita jalani bersama, seribu alasan datang agar kita cepat berpisah. Aku terpaksa melakukannya untuk menghindari rasa sakit yang berkepanjangan nantinya. Kenyataannya tidak segampang yang aku pikirkan. Pertengkaran hebat datang silih berganti. Hingga akhirnya kepergian adalah jalan terakhir dan terbaik.
Kesulitannya diriku menyesuaikan semua hal ini. Mataku tak mau sepadan bersama langkah kaki. Badanku lagi tak bisa bekerja sama dengan otakku. Bahkan mulut ini menipu isi hati. Terlalu banyak kemunafikan kulakukan, tanpa kau sadari, mencari-cari alasan, membuatmu bahagia, tanpaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar