Ketika saya membuka-buka binder lama yang sempat saya bawa ke tempat KKN, ada sesuatu yang menarik yang membuat saya meneteskan airmata; sebuah pesan indah untuk yang tercinta di alam baka, raga yang tak bisa tersentuh oleh tangan, nafas yang tak lagi berdesah, hanya kenangan.
Kita tak akan pernah mengetahui jalan hidup kita jika kita tak melalui kematian.
Ketika kematian datang sebagai teman lama yang akan menjemputmu, tanganmu akan terbuka terangkat menyambut senyuman indah sang maut.
Bukan tentang apa yang kamu lakukan, tetapi tentang sejauh mana kamu berani melawan rasa takut akan kematian.
Keharusan melepaskan tidak terhenti sejauh mana kau katakan 'selamat tinggal' atau 'selamat jalan'.
Nafas yang terhenti ketika wajah membeku gariskan senyum kepastian bahwa kerelaan keikhlasan mutlak ada demi kedamaian.
Percayakah kehidupan dan kematian adalah sepasang saudara yang saling meloloskan ?
Darimana dirimu berasal, akanlah kelak kau kembali padanya.
Tanah dan debu adalah asal mula, pemberi nafas tlah memanggil pulang.
Selamat jalan Linda Diala, 13 September 2013, Kantor Desa Fatuoni Amanatun Utara, 3 hari sebelum pulang kupang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar