Dear God, thank You for loving me. Amen!

Dear God, thank You for loving me. Amen!
Perempuan dari Timur Indonesia

Kamis, 07 Agustus 2014

Ada, Tidak Ada

Diujung jalan sana kudapati matahari yang sebentar lagi akan terbenam.
Aku mempercepat langkahku agar bisa berada tepat dipinggir jembatan penghubung antara dunia dan surga.
Sedikit nafas tersisa ketika aku mungkin berhasil sepersekian detik untuk menggapai cahaya keemasan yang sedari tadi membuatku ketakutan.
Aku menutup mataku, mencoba menghirup sedikit asa dari gelombang silau yang diberikan.
Aroma tanah, bau bumi menyentuh ujung hidungku.
Masuk melalui lubang kecil ini dan lihatlah! Getarannya mampu membuat sensasi imajinasiku melayang hingga ke otak.
Pada hitungan ke-3 mata terbuka dan tepat! Kau berada pas diujung sudut pancaran mataku.
Bagaimana mungkin kau menghilang bahkan disaat kaki ini tidak sepenuhnya menginjak bumi?
Ahh! Sudahlah.
Aku bisa merasakan kekuatanmu perlahan memudar. Mari bertaruh!
Mataku mengikuti gerakmu.
Terlalu cepat kau pergi. Kuangkat tanganku dan dibiarkan terbuka menghadapmu: mana hadiahku? Ya! Setiap hari kau memberiku hadiah kecil atas kebaikan yang kujalani.
Tahukah kau aku berbuat baik hari ini? Ya! Aku menyalami kekasihku.
Nampaknya kau bahagia. Kulihat dititik terakhir sinarmu, kau menurunkan titik-titik air kecil.
Oh hujan!
Bagaimana mungkin kau memberikanku hujan?
Apa maksudnya?
Aku masih terdiam, terpaku, hingga kusadari hadiahmu semakin menyakitkan dibahuku. Semakin deras.
Aku mengangkat kaki hendak pergi jauh darimu.
Tidak.
Sepertinya aku mengerti.
Aku kembali menatapmu jauh disana, ditempat tak terlihat.
Terimakasih untuk hadiah kecilmu. Hujan. Menyapu bersih pertengkaran kami. Membilas habis segala amarah.
Dibalik hujan aku mengetahui tentang niatmu.
Niatmu agarku tetap berdiri setiap hari disini.
Berterimakasih atas kesucian hati.
Niatmu agarku tetap membuka mata untukmu disana.
Sekalipun ditengah semangat yang akan hilang.
Namun, harapan yang tetap ada.
Kau.
Sampai jumpa lagi besok. Disini.
Kutunggu hadiah indahmu.
Kuharap kau tetap akan membiarkanku berada setengah dilangit, setengah dibumi.
Kuharap aku tetap begini. Denganmu.

Tidak ada komentar: