Dear God, thank You for loving me. Amen!

Dear God, thank You for loving me. Amen!
Perempuan dari Timur Indonesia

Jumat, 29 Mei 2015

Cinta Sejauh Cincin



Melihat lekat dalam matamu yang bening, mencari seluk beluk kehidupan tentang cinta, dan alasan terbaik untuk bertahan adalah karena semuanya tidak pernah aku perkirakan sebelumnya.
Cinta itu tidak pernah salah. Bahkan untuk alasan apapun, bagiku cinta tidak pernah salah. Hal itu pun berlaku padamu. Cintaku padamu tidak boleh dikatakan salah, karena seperti yang aku katakan sebelumnya bahwa aku tak pernah memperkirakan semua ini.
Kuakui aku mencintamu, dalam ketidakberdayaan dan kekurangan diri ini, ketidaklayakanku sebagai seorang wanita yang memimpikan berdiri disampingmu dan menggenggam erat tanganmu. Aku tahu, kita tak mungkin menyatu, dan aku menyadari bahwa kamu mengerti itu.
Badan kita ditakdirkan untuk tidak berjalan bersama.
Memiliki tidak memiliki tidak terlalu penting, karena semua itu tergantung kita menyikapi hubungan kita seperti apa. Orang boleh mengatakan kita tak bisa saling memiliki, ya benar. Badan kita memang tidak bisa berjalan bersama, tangan kita tidak selamanya saling menggenggam, mataku tak selamanya bisa melihatmu, telingaku tak selamanya bisa mendengarmu. Namun, bukankah hati kita sudah ditakdirkan sejak awal? Bukankah hati kita tlah saling terpaut satu dan yang lainnya? Jadi, apa itu bukan artinya kita saling memiliki?
“Sejak awal kita jadian, satu ya hanya satu, Ai”
Serumit apa kamu dan aku? Cinta kita sejauh cincin
Aku terlampau cemburu dengan hal-hal yang tidak pantas dicemburui. Hal-hal kecil terlanjur masuk dalam kepikiranku dan membuatku sedikit marah padamu. Jawaban pastime diakhir emosiku membuatku sadar akan kejelasan hubungan ini. Segala curigaku yang berlebihan dan tak beralasan harus aku singkirkan, harus lagi demi hubungan rumit yang aku bangun ini.
Rumit harus aku katakan, sehingga tak gampang menghapus segala ego dan kekonyolanku. Kita tidak boleh bersama adalah konsekuensi hubungan ini. Dan haruskah kita bersikap biasa-biasa saja? Kata cinta kita disulap menyatu dalam sepasang cincin, simbol suci suatu hubungan yang mengikat kamu dan aku. Cinta kita hanya sejauh cincin..
29 Mei 2015; diantara siangnya panas dan rindu padamu, Lemon.

Tidak ada komentar: